Thursday, April 7, 2016

Sejarah Kopi Di Indonesia

Awal Masuk Kopi Ke Indonesia

Sejarah masuknya kopi di Indonesia, jauh berawal dari ketertarikan seorang pedagang Belanda yang mencicip kopi di daerah Mocha, Yaman pada tahun 1616. Sebuah ide muncul untuk menanamnya di negeri Belanda, dia pun menyelundupkan benih-benih kopi dan membawanya ke negerinya karena pada saat itu kopi di monopoli oleh Kerajaan Turki Ottoman. Namun, penanaman kopi tersebut gagal total karena suhu dan tanahnya yang kurang cocok untuk benih kopi.

Di India, pada tahun 1600 Kopi Arabica Yaman telah tumbuh subur disana berkat seorang muslim India bernama Baba Budan. Kemudian saat Belanda menjajah India dan mendirikan VOC, seorang Gubernur Hindia Belanda untuk Malabar di India, yaitu Adrian Van Ommen mencoba mengirim benih-benih biji kopi arabica tersebut kepada Gubernur Hindia Belanda untuk Batavia pada tahun 1696.

Penanaman Kopi di Indonesia


Menurut salah satu sumber, benih-benih kopi pertama yang ditanam dan dikembangkan itu di tempat yang sekarang dikenal sebagai Pondok Kopi daerah Jakarta Timur dengan menggunakan tanah partikelir Kedaung. Sayangnya terjadi bencana banjir yang melanda Batavia dan menghancurkan seluruh tanaman kopi tersebut.

Pengapalan benih-benih kopi kedua ke Batavia terjadi pada tahun 1699. Penanaman ini berhasil hingga puncaknya ekspor kopi pertama dikirim ke Eropa oleh VOC pada tahun 1711. Selama 10 tahun, ekspor kopi meningkat menjadi 60 ton per tahun. VOC menjadikan Pulau Jawa tempat pertama kali kopi dibudidayakan secara luas di luar Arab dan Ethiopia. VOC memonopoli perdagangan kopi pada tahun 1725 sampai 1780 dan berakhir dengan bangkrut pada tahun 1798 karena korupsi.

Di pertengahan abad ke-17, VOC sempat mengembangkan area tanam kopi arabika di Sumatra, Bali, Sulawesi, dan Kepulauan Timor. Di Sulawesi kopi pertama kali ditanam tahun 1750. Di sekitar abad 18, lahan pertanian kopi yang luas di dataran tinggi Ijen di Jawa Timur, lalu di dataran tinggi di Sumatra Utara kopi pertama kali tumbuh di dekat Danau Toba pada tahun 1888, diikuti oleh dataran tinggi Gayo (Aceh) dekat Danau Laut Tawar pada tahun 1924.

Wabah Hama Melanda

Selama 1 ¾ abad Kopi Arabica merupakan satu-satunya jenis kopi komersial yang ditanam oleh Belanda. Tapi kemudian perkembangan budidaya Kopi Arabica ini mengalami kemunduran hebat dikarenakan serangan penyakit karat daun (Hemileia vastatrix) sejak tahun 1876. Akibatnya Kopi Arabica yang dapat bertahan hidup hanya yang berada pada ketinggian 1000 mdpl ke atas, dimana serangan penyakit ini tidak begitu hebat.

Akhirnya pemerintah Kolonial Belanda mencoba untuk menggantinya dengan jenis kopi yang lebih kuat terhadap serangan penyakit dan hama yaitu Kopi Liberika. Namun jenis kopi kurang bisa diterima di pasar karena memiliki cita rasa yang terlalu asam.
Selanjutnya Kolonial Belanda mencoba mendatangkan kopi jenis Robusta (Coffee Cabephora) pada tahun 1900, yang ternyata jenis kopi ini lebih tahan terhadap serangan penyakit dan hama serta hanya memerlukan syarat tumbuh serta pemeliharaan yang ringan. Maka setelah itu kopi Robusta menggantikan jenis kopi Arabika khususnya di daerah yang memiliki ketinggian di bawah 1000 mdpl dan mulai menyebar di daerah Jawa, Sumatera dan Indonesia Bagian Timur.

Sisa-sisa tanaman Kopi Arabica yang masih bisa dijumpai ada di dataran tinggi Ijen (Jawa Timur), Tanah Tinggi Toraja (Sulawesi Selatan), lereng bagian atas Bukit Barisan (Sumatera) seperti Mandhailing, Lintong dan Sidikalang di Sumatera Utara dan dataran tinggi Gayo di Nangroe Aceh Darussalam.

Wednesday, March 30, 2016

Cara Membuat Espresso

Espresso adalah kopi yang diseduh dengan memaksa sejumlah kecil air panas di bawah tekanan melalui bubuk kopi yang sudah digiling halus. Espresso umumnya lebih kental daripada kopi seduh dengan berbagai metode, espresso memiliki konsentrasi padatan yang larut lebih tinggi dan memiliki crema di atasnya (busa dengan yang terdiri dari krim). Sebagai hasil proses penyeduhan mesin bertekanan, rasa dan bahan kimia pada secangkir espresso sangat kuat.

Espresso juga menjadi dasar untuk minuman-minuman kopi yang lain seperti caffe latte, cappucino, caffe machiato, cafe mocha atau cafe americano.

Secara umum Cara Membuat Espresso, yaitu menggiling biji kopi hingga halus, Menakar bubuk kopi pada portafilter, padatkan menggunakan tamper, bersihkan mesin espresso dengan keluarkan airnya sedikit lalu pasang portafilter pada mesin espresso, mulai ekstraksikan kopi dan espresso pun siap disajikan.

Thursday, March 24, 2016

Mengenal Kafein Lebih Dekat

Mengenal Kafein Lebih Dekat
Katanya kopi bisa menghilangkan rasa mengantuk. Katanya hanya minum segelas kopi badan langsung segar dan pikiran fokus lagi untuk bekerja. Bahkan katanya untuk yang lembur mengerjakan tugas dan skripsi minum kopi langsung kuat bergadang semalaman. Tapi katanya kopi juga bisa membuat orang sakit perut setelah meminumnya. Yap, itu semua karena pengaruh dari kafein yang terdapat pada kopi. Seperti yang kita ketahui kopi memang erat kaitannya dengan yang namanya kafein. Kata kafein itu sendiri juga berasal dari kata cafe (kopi). Jadi, kita pun harus tahu apa itu kafein yang terdapat dalam kopi, jangan hanya “katanya-katanya” saja. Let’s cekidot Mengenal Kafein Lebih Dekat.

Kafein adalah zat alkaloid yang ditemukan pada berbagai jenis biji-bijian, kacang-kacangan dan yang paling banyak diketahui adalah pada tanaman kopi dan juga teh. Kafein juga sebagai obat perangsang psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Namun kafein legal dan tidak diatur penggunaanya di seluruh dunia. Hal yang paling menonjol pada kafein bahwa kafein menghambat kerja adenosin pada reseptor yang merupakan penyebabkan rasa mengantuk pada diri kita.

Pengaruh Kafein

Kafein selain digunakan untuk menghilangkan rasa mengantuk juga untuk mengurangi kelelahan fisik, peningkatan keterjagaan, meningkatkan fokus, kordinasi tubuh yang lebih baik dan mencegah atau mengobati beberapa penyakit. Kafein dan kopi terbukti meningkatkan stamina pada manusia dan meningkatkan kinerja atlit pada aerobik (khususnya olahraga daya tahan) dan kondisi anaerobik. Dosis rata-rata dari kafein (sekitar 5 mg/kg berat badan) dapat meningkatkan performa lari cepat dan bersepeda. Pada olahraga daya tahan, kafein menunda serangan kelelahan otot dan kelelahan pusat.

Di dunia medis, kafein dapat memberikan perlindungan atau pencegahan terhadap beberapa penyakit, seperti penyakit diabetes, parkinson dan juga kanker, serta mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler (penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah), seperti penyakit arteri dan stroke. Kafein pun berperan dalam penyembuhan beberapa penyakit, seperti Brochopulmonary Dysplasia (penyakit paru-paru kronis yang dapat diderita oleh bayi yang terlahir prematur), Apnea (gangguan tidur yang mengganggu pernafasan seseorang saat tidur), dan Orthostatic Hypotension (penurunan tekanan darah yang tiba-tiba saat perubahan posisi dari duduk menjadi berdiri).

Kafein pun memiliki dampak negatif seperti pada umumnya yang diderita banyak orang, yaitu mengidap insomnia atau gangguan tidur, terutama jika mengkonsumsinya pada jam malam. Selain itu, kafein juga dapat mempengaruhi motilitas gastrointestinal (hal yang berkaitan dengan sistem pencernaan) seperti keluarnya asam lambung.

Pada penderita asma, kafein pada dosis rendah dapat menyebabkan bronchodilasi lemah selama 4 jam.

Beberapa dampak negatif juga akan terjadi jika mengkonsumsi kafein secara berlebihan atau melebihi dosis, seperti meningkatkan pengeluaran urin akut, tapi tidak bersifat kronis. Peningkatan ini karena diuresis (peningkatan pengeluaran air) dan natriuresis (peningkatan pengeluaran garam). Peningkatan akut pada pengeluaran urin ini akan meningkatkan resiko dehidrasi. Kafein dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Konsumsi kafein berlebihan pada jangka waktu yang lama juga dapat menyebabkan vasoconstriction (penyempitan pembuluh darah) hingga kekauan pada arteri. Namun dampak ini tidak kronis, atau jika konsumsi kafein masih dalam tahap yang wajar tidak akan menimbulkan efek negatif yang kronis.

Dosis Kafein

Kafein PowderKafein diklasifikasikan oleh Food And Drug Administration sebagai "Generally Recognized as Safe (GRAS)”. Dosis racun yang ditetapkan untuk kafein, yaitu lebih dari 10 gram per hari untuk orang dewasa. Namun di beberapa negara mengatur dosis kafein rata-rata di bawah 500 mg per hari. Secangkir kopi mengandung 80-175 mg kafein, tergantung pada bijih apa yang yang digunakan (Jenis-Jenis Kopi) dan bagaimana disiapkan (7 Cara Membuat Minuman Kopi Di Dunia). Oleh karena itu, membutuhkan sekitar 50-100 cangkir kopi biasa untuk mendapatkan dosis yang mematikan. Namun bubuk kafein murni yang tersedia sebagai suplemen makanan dapat mematikan pada beberapa sendok makan.

Sebuah analisa menyimpulkan bahwa resiko penyakit kardiovaskuler seperti penyakit arteri dan stroke berkurang dengan 3-5 cangkir dari kopi berkafein per hari tapi lebih baik dengan 5 cangkir per hari.

Jadi, kesimpulan tentang Mengenal Kafein Lebih Dekat menunjukkan jika kafein itu pun banyak memiliki manfaat. Walaupun tetap ada beberapa dampak negatifnya tapi tapi bisa kita cegah jika mengkonsumsinya tidak berlebihan.

Saturday, March 19, 2016

7 Cara Membuat Minuman Kopi Di Dunia

Apa minuman kopi Anda hari ini? Kebanyakan orang Indonesia minum kopi instan yang banyak dijual di pasaran. Cara buatnya praktis, hanya diseduh dengan air panas lalu dapat diminum. Namun, beberapa yang minum kopi bubuk langsung dari bijih kopi pun terkadang hanya menyeduh kopinya dengan air panas. Istilah kopi ini biasanya kopi tubruk, tidak dapat diminum sampai habis karena ada ampasnya di dasar kopi. Cara praktis lainnya yang agak mahal, kita bisa memilih beli kopi langsung di cafe atau kedai kopi.

Nah, di beberapa negara ada cara yang unik untuk membuat kopi yang dapat kita praktikan di rumah. Kita hanya mengeluarkan sedikit biaya untuk peralatannya, tapi bisa jadi penghematan daripada beli kopi di cafe setiap hari. Cekidot 7 Cara Membuat Minuman Kopi Di Dunia.

Filtered Coffee

Filtered Coffee
Filtered Coffee atau Kopi Saring, yaitu kopi yang diseduh dengan cara disaring menggunakan kertas saring atau dapat juga dengan menggunakan saringan logam. Persiapan yang dilakukan adalah dengan menaruh kertas saring diatas teko atau cerek kopi, kemudian siram terlebih dahulu kertas saring dengan menggunakan air panas. Bubuk kopi yang halus di masukkan kedalam kertas saring kemudian tuangkan air panas lagi secara perlahan di atasnya. Air panas akan merembes melalui bubuk kopi tersebut, melarutkan kopinya, menetes ke bawah kertas saring dan dikumpulkan di wadah teko ataupun cerek. Sementara bubuk kopi yang di kertas saring akan dibuang.

Kertas saring kopi ini ditemukan di Jerman oleh Melitta Bentz pada tahun 1908. Hingga saat ini kertas saring ini telah banyak berkembang dengan mengahsilkan berbagai jenis kertas, diantaranya Chemex Filter, Melitta Oxygen Bleched, Melitta Unbleached Natural, Hario V60, Sock Cloth Filter, dan lain-lain.

Di India, Kopi Saring tidak menggunakan kertas saring melainkan menggunakan penyaring logam yang menyerupai dua gelas silinder yang ditumpuk. Salah satunya memiliki lubang dan yang satunya lagi sebagai wadah. Namun cara penyeduhannya tetap sama.

Kopi Saring India ini umumnya memiliki rasa yang lebih kuat dibandingkan kopi saring yang lainnya. Biasanya kopi ini disajikan dengan ditambah susu dan gula.

French Press Coffee

French Press Coffee
French Press Coffee atau Kopi Tekan Perancis, terkadang dikenal juga sebagai cafeteire atau cafeteire a piston, yaitu kopi yang diseduh seperti kopi hitam umumnya di Indonesia tetapi menggunakan cerek atau teko tekan. Teko ini di desain oleh desainer Italia bernama Attilio Calimani pada tahun 1929. Sebuah Kopi Tekan Perancis membutuhkan bubuk kopi dengan gilingan yang lebih kasar daripada kopi saring karena bubuk yang lebih halus akan merembes melewati saringan tekan ke dalam kopi.

Pembuatan kopi ini dengan menempatkan bubuk kopi yang kasar kedalam cerek atau teko tekan kemudian tambahkan air panas (suhu sekitar 93-96o C) dan tutup kopinya. Setelah empat menit, pendorong yang terdapat pada tutup teko ditekan untuk memisahkakn bubuk kopi (ampas kopi) dengan minuman kopinya. Bubuk kopi (ampas kopi) tersebut akan tertahan di dasar teko, dan kopi siap disajikan dengan cangkir.

Percolated Coffee

Percolated Coffee
Percolated Coffee jika diartikan memiliki arti yang sama dengan Kopi Saring karena memang kopi ini masih menggunakan saringan dalam pembuatannya tetapi bukan kertas saring. Kopi ini menggunakan tipe teko yang didesain seperti tanak nasi, yaitu terdapat satu wadah kecil di dalam teko yang dasarnya berlubang seperti saringan sebagai tempat bubuk kopi. Teko di isi air dan wadah saringan tersebut di isi bubuk kopi. Panaskan air hingga air mendidih kemudian uap air tersebut akan melewati wadah saringan sehingga bubuk kopi tersebut menetes kedalam air. Saat air sudah menjadi minuman kopi berarti Percolated Coffee sudah siap disajikan.


Turkish Coffee

Turkish Coffee
Kopi Turki adalah warisan budaya Turki yang telah dikonfirmasi oleh UNESCO. Kopi Turki sendiri memiliki cara yang unik dan tentunya menghasilkan rasa yang begitu nikmat. Secara umum, pembuatan Kopi Turki itu dengan cara mendidihkan kopi lebih dari sekali. Pembuatan Kopi Turki terdiri dari memasak kopi hingga mendidih, mengangkatnya lalu ulangi lagi hingga tiga kali mendidih.

Pertama dalam pembuatan Kopi Turki adalah dengan memasukkan bubuk kopi dan gula yang diinginkan kedalam air hangat, aduk dalam pot yang menyerupai gelas logam lalu panaskan. Pada proses memasak ini butuh waktu yang lama karena kopi dimasak pada suhu yang sedang. Jika suhu terlalu tinggi kopi akan mendidih terlalu cepat dan rasa tidak dapat terekstraksi dengan baik.

Turkish Coffee
Pada proses ini tidak diperbolehkan untuk mengaduk kopinya karena akan melarutkan busanya. Saat kopi telah mendidih, angkat dan tuangkan busa kopi tersebut dalam cangkir dan panaskan kembali hingga mendidih. Mendapatkan lapisan busa paling tebal dianggap puncak dari seni pembuatan Kopi Turki. Lakukan berulang hingga didapatkan titik mendidih yang kedua dan ketiga baru tuangkan seluruh kopi kedalam cangkir. Satu cara untuk memaksimalkan proses ini adalah dengan menuangkannya secara perlahan dan mencoba untuk mengangkat pot kopi lebih tinggi dan lebih tinggi lagi saat penuangan ke cangkir.

Sebagai tambahan, di timur tengah digunakan 4 derajat kemanisan. Istilah di Turki dan perkiraan jumlahnya adalah sebagai berikut: sade (polos,tanpa sugar), az sekerli (sedikit gula, setengah sendok teh gula), orta sekerli (gula menegah, satu sendok teh), cok sekerli (banyak gula).

Di beberapa kedai Kopi Turki yang masih tradisional masih menggunakan pasir dalam memasaknya karena sifatnya yang menghantar panas dengan lebih merata.

Cold Brew Coffee

Cold Brew Coffee
Cold Brew Coffee adalah kopi yang diseduh dengan air dingin. Sepintas terdengar aneh karena tidak adanya kenikmatannya jika kopi diseduh dengan air dingin. Namun, air dingin ini hanya untuk merendam kopi sehingga keasaman kopi menjadi berkurang. Pembuatan Cold Brew Coffee, yaitu dengan cara merendam bubuk kopi dalam air pada suhu ruangan untuk jangka waktu sekitar 12 jam atau lebih. Setelah direndam selama waktu tersebut, kopi akan mengalami dua kali penyaringan, penyaringan pertama menggunakan saringan logam dan yang kedua menggunakan saringan logam yang ditambah kertas saring kopi. Tujuan dua kali penyaringan ini agar kopi benar-benar bersih dari ampas kopinya. Hasilnya adalah kopi dengan tingkat keasaman yang sedikit. Kopi ini pun lebih manis daripada kopi pada umumnya karena tidak pernah bertemu dengan air panas yang biasanya akan mengekstraksi rasa asam pada kopi. Cold Brew Coffee enak disajikan dengan susu dan es ataupun dipanaskan kembali untuk diminum dalam keadaan panas.

Vacuum Coffee

Vacuum Coffee
Vacuum Coffee atau kopi sedot adalah cara penyeduhan kopi menggunakan 2 ruang tabung dimana dengan menggunakan tekanan uap dan vakum dari peralatan ini akan menghasilkan kopi. Pembuatan tipe kopi ini ditemukan oleh Loeff dari Berlin pada tahun 1830-an. Peralatan ini telah digunakan sudah lebih dari 1 abad di banyak bagian dunia dan yang lebih baru telah memberikan penggunaan baru oleh mixologist (orang yang ahli mencampur koktail) molekular dan koki untuk membuat koktail panas dan kaldu.


Espresso

Espresso diambil dari kata express yang artinya cepat. Teknik pembuatan kopi dengan menggunakan mesin ini berbeda dari pembuatan kopi yang lainnya sehingga minuman ini biasa disebut “espresso” , sementara kata “kopi” biasanya untuk pembuatan minuman yang lambat. Tetapi di masyarakat awam tetap saja minuman ini masih dikategorikan sebagai kopi karena masih berbahan dasar bijih kopi.

Esspreso Machine
Espresso diseduh dengan menggunakan sebuah Mesin Espresso dengan sedikit air dan uap yang hampir mendidih sekitar 86-95oC dan kopi bubuk yang halus dan padat. Mesin Espresso dipatenkan pada tahun 1901 dengan jumlah saat itu 1884 mesin dan dikembangkan di italia, popularitas Espresso menyebar hingga ke Inggris pada tahun 1950an dimana Espresso lebih sering diminum dengan susu seperti Capucino karena pengaruh dari kedai susu Inggris, kemudian Amerika pada tahun 1980an dimana umumnya Espresso pun diminum dengan susu dan melalui rantai kedai kopi, Espresso menyebar ke seluruh dunia. Espresso umumnya lebih padat daripada kopi seduh dengan macam-macam metode karena memiliki konsentrasi padatan yang tersuspensi dan terlarut lebih tinggi. Espresso umumnya memiliki busa krim diatasnya yang disebut “crema”. Espresso adalah dasar dari beragam minuman kopi seperti Latte, Cappucino, Machiato, Mocha and Americano.

Informasi tentang 7 Cara Membuat Kopi Di Dunia seperti di atas, beberapa minuman menggunakan peralatan yang sudah banyak dapat ditemukan di toko peralatan kopi. Anda pun dapat membuat variasi rasanya dengan Jenis-Jenis Kopi lainnya seperti arabica dan robusta. Selamat mencoba.

Friday, February 26, 2016

Jenis-jenis kopi

Jenis-Jenis Kopi
Anda pernah mendengar kopi Gayo? Atau kopi Toraja? Kintamani? Luwak? Ya, semuanya adalah kopi khas Indonesia yang sudah mendunia. Kopi-kopi tersebut memiliki aroma, rasa dan karateristik yang khas dari tiap daerah. Karena banyaknya Jenis-Jenis Kopi tiap daerah, oleh karena itu kopi dibuat dalam kategori yang lebih sederhana lagi sehingga penikmat kopi pun bisa membayangkan dahulu bagaimana rasanya.

Kopi secara umum dibagi menjadi 3 varietas, Arabica, Robusta, dan Liberica. langsung saja cekidot.

Arabica

Kopi Arabica
Kopi Arabica adalah kopi yang berasal dari hutan asli di dataran tinggi barat daya Ethiopia. Kopi ini adalah jenis kopi pertama yang dibudidayakan. Tanaman liar kopi ini dapat memiliki tinggi hingga 9-12 meter namun umumnya tanaman ini memiliki tinggi antara 2-3 meter. Tinggi yang terbaik adalah sekitar 1-,5 meter.

Kopi arabica akan tumbuh maksimal bila ditanam diketinggian 1000-2000 mdpl. Dengan curah hujan berkisar 1200-2000 mm per tahun. Suhu lingkungan paling cocok untuk tanaman ini berkisar 15-24oC. Tanaman ini tidak tahan pada temperatur yang mendekati beku dibawah 4oC.

Bila soal rasa kopi ini memiliki rasa yang lebih kaya dibandingkan robusta. Karakteristik kopi ini mempunyai rasa yang pahit dengan rasa keasaman yang tinggi. Namun, kadar kafeinnya 50% lebih sedikit daripada robusta sekitar 0,8-1,4%.

Sekitar 75-80% perdagangan kopi dunia memproduksi kopi arabica. Selain mendominasi pangsa pasar, saat ini kopi ini dihargai lebih tinggi hampir dua kali lipatnya dibanding robusta.

Robusta

Kopi Robusta
Kopi Robusta adalah kopi yang berasal dari sub-sahara Afrika Barat dan Tengah. Kopi ini dapat tumbuh di dataran rendah pada ketinggian sekitar 800 mdpl sehingga cakupan daerah tumbuh kopi robusta lebih luas daripada kopi arabika yang harus ditumbuhkan pada ketinggian tertentu. Suhu optimal pertumbuhan kopi robusta berkisar 24-30oC dengan curah hujan 2000-3000 mm per tahun.

Dalam hal budidaya pun kopi ini lebih mudah. Robusta kurang rentan terhadap hama dan penyakit sehingga membutuhkan jauh lebih sedikit herbisida dan pestisida dari arabica. Karena mudahnya menanam robusta membuat harga kopi ini lebih murah dari arabica.

Kopi robusta memiliki karakteristik rasa tersendiri, yaitu rasa asam kurang atau mungkin tidak ada rasa asam sama sekali dan kandungan kafein robusta lebih dari dua kali lipat arabika, yaitu berkisar 1,7-4%.

Aroma robusta tidak sekuat arabica, dengan tingkat kekentalan (body) sedang hingga berat dan citarasa pahit.

Liberica

Kopi Liberica
Kopi Liberica adalah kopi yang berasal dari wilayah Liberica, Afrika Barat. Kopi ini dibawa ke Indonesia pada abad ke-19 saat banyak tanaman kopi arabica saat itu terserang penyakit. Namun, sudah ditinggalkan oleh para petani kopi karena alasannya bobot biji kopi keringnya hanya 10% dari bobot kopi basah.

Mayoritas kopi ini banyak ditanam di Filipina. Indonesia pun memiliki prospek yang bagus untuk menanam kopi jenis ini karena belum banyak pasar kopi ini di dunia. Saat ini, kopi liberica mulai ditanam di wilayah Jambi dan Bengkulu.

Rasa kopi Liberica hampir sama dengan arabica. Yang unik, daun tanaman kopi ini mengandung kafein lebih banyak dari bijinya. Dari sisi harga, liberica juga lebih baik dari robusta sehingga budidaya kopi ini perlu dilakukan.

Nah, dari Jenis-Jenis Kopi di atas Anda suka yang mana?