Katanya kopi bisa menghilangkan rasa mengantuk. Katanya hanya minum segelas kopi badan langsung segar dan pikiran fokus lagi untuk bekerja. Bahkan katanya untuk yang lembur mengerjakan tugas dan skripsi minum kopi langsung kuat bergadang semalaman. Tapi katanya kopi juga bisa membuat orang sakit perut setelah meminumnya. Yap, itu semua karena pengaruh dari kafein yang terdapat pada kopi. Seperti yang kita ketahui kopi memang erat kaitannya dengan yang namanya kafein. Kata kafein itu sendiri juga berasal dari kata cafe (kopi). Jadi, kita pun harus tahu apa itu kafein yang terdapat dalam kopi, jangan hanya “katanya-katanya” saja. Let’s cekidot Mengenal Kafein Lebih Dekat.
Kafein adalah zat alkaloid yang ditemukan pada berbagai jenis biji-bijian, kacang-kacangan dan yang paling banyak diketahui adalah pada tanaman kopi dan juga teh. Kafein juga sebagai obat perangsang psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Namun kafein legal dan tidak diatur penggunaanya di seluruh dunia. Hal yang paling menonjol pada kafein bahwa kafein menghambat kerja adenosin pada reseptor yang merupakan penyebabkan rasa mengantuk pada diri kita.
Kafein selain digunakan untuk menghilangkan rasa mengantuk juga untuk mengurangi kelelahan fisik, peningkatan keterjagaan, meningkatkan fokus, kordinasi tubuh yang lebih baik dan mencegah atau mengobati beberapa penyakit. Kafein dan kopi terbukti meningkatkan stamina pada manusia dan meningkatkan kinerja atlit pada aerobik (khususnya olahraga daya tahan) dan kondisi anaerobik. Dosis rata-rata dari kafein (sekitar 5 mg/kg berat badan) dapat meningkatkan performa lari cepat dan bersepeda. Pada olahraga daya tahan, kafein menunda serangan kelelahan otot dan kelelahan pusat.
Di dunia medis, kafein dapat memberikan perlindungan atau pencegahan terhadap beberapa penyakit, seperti penyakit diabetes, parkinson dan juga kanker, serta mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler (penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah), seperti penyakit arteri dan stroke. Kafein pun berperan dalam penyembuhan beberapa penyakit, seperti Brochopulmonary Dysplasia (penyakit paru-paru kronis yang dapat diderita oleh bayi yang terlahir prematur), Apnea (gangguan tidur yang mengganggu pernafasan seseorang saat tidur), dan Orthostatic Hypotension (penurunan tekanan darah yang tiba-tiba saat perubahan posisi dari duduk menjadi berdiri).
Kafein pun memiliki dampak negatif seperti pada umumnya yang diderita banyak orang, yaitu mengidap insomnia atau gangguan tidur, terutama jika mengkonsumsinya pada jam malam. Selain itu, kafein juga dapat mempengaruhi motilitas gastrointestinal (hal yang berkaitan dengan sistem pencernaan) seperti keluarnya asam lambung.
Pada penderita asma, kafein pada dosis rendah dapat menyebabkan bronchodilasi lemah selama 4 jam.
Beberapa dampak negatif juga akan terjadi jika mengkonsumsi kafein secara berlebihan atau melebihi dosis, seperti meningkatkan pengeluaran urin akut, tapi tidak bersifat kronis. Peningkatan ini karena diuresis (peningkatan pengeluaran air) dan natriuresis (peningkatan pengeluaran garam). Peningkatan akut pada pengeluaran urin ini akan meningkatkan resiko dehidrasi. Kafein dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Konsumsi kafein berlebihan pada jangka waktu yang lama juga dapat menyebabkan vasoconstriction (penyempitan pembuluh darah) hingga kekauan pada arteri. Namun dampak ini tidak kronis, atau jika konsumsi kafein masih dalam tahap yang wajar tidak akan menimbulkan efek negatif yang kronis.
Kafein diklasifikasikan oleh Food And Drug Administration sebagai "Generally Recognized as Safe (GRAS)”. Dosis racun yang ditetapkan untuk kafein, yaitu lebih dari 10 gram per hari untuk orang dewasa. Namun di beberapa negara mengatur dosis kafein rata-rata di bawah 500 mg per hari. Secangkir kopi mengandung 80-175 mg kafein, tergantung pada bijih apa yang yang digunakan (Jenis-Jenis Kopi) dan bagaimana disiapkan (7 Cara Membuat Minuman Kopi Di Dunia). Oleh karena itu, membutuhkan sekitar 50-100 cangkir kopi biasa untuk mendapatkan dosis yang mematikan. Namun bubuk kafein murni yang tersedia sebagai suplemen makanan dapat mematikan pada beberapa sendok makan.
Sebuah analisa menyimpulkan bahwa resiko penyakit kardiovaskuler seperti penyakit arteri dan stroke berkurang dengan 3-5 cangkir dari kopi berkafein per hari tapi lebih baik dengan 5 cangkir per hari.
Jadi, kesimpulan tentang Mengenal Kafein Lebih Dekat menunjukkan jika kafein itu pun banyak memiliki manfaat. Walaupun tetap ada beberapa dampak negatifnya tapi tapi bisa kita cegah jika mengkonsumsinya tidak berlebihan.
Kafein adalah zat alkaloid yang ditemukan pada berbagai jenis biji-bijian, kacang-kacangan dan yang paling banyak diketahui adalah pada tanaman kopi dan juga teh. Kafein juga sebagai obat perangsang psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Namun kafein legal dan tidak diatur penggunaanya di seluruh dunia. Hal yang paling menonjol pada kafein bahwa kafein menghambat kerja adenosin pada reseptor yang merupakan penyebabkan rasa mengantuk pada diri kita.
Pengaruh Kafein
Di dunia medis, kafein dapat memberikan perlindungan atau pencegahan terhadap beberapa penyakit, seperti penyakit diabetes, parkinson dan juga kanker, serta mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler (penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah), seperti penyakit arteri dan stroke. Kafein pun berperan dalam penyembuhan beberapa penyakit, seperti Brochopulmonary Dysplasia (penyakit paru-paru kronis yang dapat diderita oleh bayi yang terlahir prematur), Apnea (gangguan tidur yang mengganggu pernafasan seseorang saat tidur), dan Orthostatic Hypotension (penurunan tekanan darah yang tiba-tiba saat perubahan posisi dari duduk menjadi berdiri).
Kafein pun memiliki dampak negatif seperti pada umumnya yang diderita banyak orang, yaitu mengidap insomnia atau gangguan tidur, terutama jika mengkonsumsinya pada jam malam. Selain itu, kafein juga dapat mempengaruhi motilitas gastrointestinal (hal yang berkaitan dengan sistem pencernaan) seperti keluarnya asam lambung.
Pada penderita asma, kafein pada dosis rendah dapat menyebabkan bronchodilasi lemah selama 4 jam.
Beberapa dampak negatif juga akan terjadi jika mengkonsumsi kafein secara berlebihan atau melebihi dosis, seperti meningkatkan pengeluaran urin akut, tapi tidak bersifat kronis. Peningkatan ini karena diuresis (peningkatan pengeluaran air) dan natriuresis (peningkatan pengeluaran garam). Peningkatan akut pada pengeluaran urin ini akan meningkatkan resiko dehidrasi. Kafein dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Konsumsi kafein berlebihan pada jangka waktu yang lama juga dapat menyebabkan vasoconstriction (penyempitan pembuluh darah) hingga kekauan pada arteri. Namun dampak ini tidak kronis, atau jika konsumsi kafein masih dalam tahap yang wajar tidak akan menimbulkan efek negatif yang kronis.
Dosis Kafein
Sebuah analisa menyimpulkan bahwa resiko penyakit kardiovaskuler seperti penyakit arteri dan stroke berkurang dengan 3-5 cangkir dari kopi berkafein per hari tapi lebih baik dengan 5 cangkir per hari.
Jadi, kesimpulan tentang Mengenal Kafein Lebih Dekat menunjukkan jika kafein itu pun banyak memiliki manfaat. Walaupun tetap ada beberapa dampak negatifnya tapi tapi bisa kita cegah jika mengkonsumsinya tidak berlebihan.
No comments:
Post a Comment